Travel Fishing di Telaga-telaga Kawasan Dataran Tinggi Dieng

Hari Sabtu tanggal 5 Agustus, sekitar jam setengah 5 sore, saya dan teman saya berangkat meluncur ke selatan kota Pekalongan tepatnya, kami menuju arah dataran tinggi Dieng Jawa Tengah. Kami berdua memang mempunyai hobi yang sama yaitu memancing dan hari ini kami ingin mencoba spot mancing terbaru kami, telaga-telaga yang berada di kawasan dataran tinggi Dieng. Ada beberapa telaga yang bisa dijadikan spot memancing di kawasan ini antara lain, telaga Cebong, telaga Menjer, telaga Swiwi, telaga Dringo dan telaga Merdada. Ada lagi yaitu telaga warna dan telaga Pangilon, namun karena kadar sulfurnya yang tinggi tidak ada ikan yang sanggup hidup di sana. Mengingat jarak danau yang berjauhan kami hanya mencoba memancing di telaga Cebong dan telaga Merdada.

Waktu itu memang bertepatan dengan acara, DCF(Dieng Cultere Festival) 2017 jadi selain, tujuan kami yaitu memancing, kami juga menyempatkan diri untuk melihat acara tersebut. Acaranya memang ramai, ratusan atau bahkan ribuan orang tumpah ruah dalam acara ini. Baik dari dalam maupun dari luar negeri.
Salah satu rangkaian acara DCF
Banyak acara ada dalam DCF diantaranya, malam pertunjukan seni dan budaya, dan keesokan harinya dilanjutkan dengan acara kirab budaya dan acara pemotongan rambut gimbal khas masyarakat Dieng.

Setelah malamnya kami bergadang dan jalan-jalan menyaksikan acara DCF minggu paginya, kami berangkat menuju spot mancing pertama kami, yaitu telaga Cebong atau telaga Sembungan. Telaga ini terletak di Desa Sembungan, Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah. Jarak dari komplek candi Arjuna dataran tinggi Dieng kurang lebih 7 kilo meter dan dapat ditempuh sekitar 15 menit. untuk menuju ke telaga Cebong tidaklah sulit, karena jalannya sudah diaspal walaupun ada sedikit lubang tidak apalah namanya juga jalan,😐.
Telaga Cebong

Setibanya di lokasi, kami berkeliling dulu sambil melihat pemandangan di kawasan ini, mmmm....indah memang pemandangan di Desa Sembungan ini, pikirku,,,. Setelah berkeliling akhirnya kami menemukan spot yang cocok dan langsung memulai acara mancing kami.

Waktu terus berjalan, tak terasa sudah hampir tiga jam kami di sini. Namun, kami tidak mendapatkan target utama kami yaitu ikan emas jumbo, yang katanya ada di telaga ini. Kami mancing menggunakan umpan cacing, mungkin umpan kami tidak disukai oleh ikan tersebut.

Walaupun ada sambaran ikan, namun kecil-kecil sekali, mungkin ikan wader atau ikan mujair yang juga menjadi ikan penghuni telaga Cebong. Setelah capek menunggu dan waktu mulai beranjak siang, akhirnya kami memutuskan untuk pindah ke lokasi mancing yang baru yaitu telaga Merdada. Jarak dari telaga Cebong ke telaga Merdada kurang lebih 10 km dan dapat ditempuh dalam waktu sekitar setengah jam.

Setelah beberapa saat akhirnya kami di spot mancing kedua kami yaitu telaga Merdada. Telaga Merdada terletak di Desa Karang Tengah, Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara. Untuk menuju kawasan ini tidaklah sulit, karena jaraknya dari jalan raya tidak terlalu jauh dan kondisi jalan lumayan baik walaupun masih jalan makadam(jalan batu). Karena kami membawa pancing jadi kami tidak dipungut biaya alias gretong,,,😉.

Telaga Merdada sebenarnya cukup indah sebagai tempat tujuan wisata, namun karena belum adanya penggarapan yang serius dari pihak terkait maka, terkesan kurang terawat. Telaga ini dipenuhi dengan tanaman air seperti sejenis ganggang dan tanaman air lainnya. Memancing di telaga Merdada cukup sulit menemukan titik spot karena, banyaknya tanaman air yang memenuhi pinggiran telaga.

Setelah berkeliling akhirnya kami menemukan spot mancing yang pas, walaupun bisa dibilang kurang ideal namun tak apalah daripada waktu kami nanti dihabiskan untuk mencari lokasi mancing. Tanpa menuggu lama kamipun langsung melemparkan umpan-umpan kami. Dengan bermodal umpan cacing kami berharap ada ikan yang menyambar. Telaga Merdada banyak dihuni oleh salah spesies ikan dengan nama grass karp yang orang lokal menyebutnya 'braskap', selain itu ada juga ikan tawes dan ikan-ikan lainnya..

Menunggu strike di Telaga Merdada

Lama sudah kami menunggu sambaran ikan-ikan tersebut, namun sudah berjam-jam yang ditunggu tidak kunjung datang,,sampai kami capek😓. Dan waktupun terus beranjak sore, karena jarak Dataran tinggi Dieng-Kota Pekalongan cukup jauh maka kami putuskan untuk mengakhiri petualangan kami, sebenarnya maksud hati ingin terus berlanjut. Selain itu juga mengingat waktu perjalanan yang lumayan lama kurang lebih 3 jam dan medan yang kami tempuh cukup ekstrem(maklum petalang baru).

Sekali lagi kami gagal strike ikan, tapi tak apalah,,,nampaknya kami harus mengenal lebih karakter ikan-ikan di sini. Alam yang indah dan penduduk yang ramah sudah cukup buat menggantikan kegagalan kami. Dan, kegagalan ini sekaligus menjadi alasan bahwa suatu saat nanti aku akan kembali ke Dataran tinggi Dieng yang indah nan eksotik.

terima kasih telah berkunjung..salam sukses selalu.

1 Response to "Travel Fishing di Telaga-telaga Kawasan Dataran Tinggi Dieng"

  1. Coba umpan nya di ganti lumut,, kalo ikannya mau makan warga plat AD Surakatra pasti banyak yg ke tlaga merdada nya untuk memancing,target umpan lumut adalah ikan nila

    BalasHapus